บท 122: Mancing 4

Deg!

Jantung Surya berdebar begitu cepat dari biasanya. Lagi-lagi dia hanya bisa merutuki kebodohannya. Dia salah mengucapkan sesuatu sehingga membuatnya terpojokkan oleh ulahnya sendiri.

"Aduh, kenapa malah jadi ribet seperti ini urusannya?"

Tangan kanan Surya digunakan untuk menggaruk kepala. Dia masih fokus mancing dan pura-pura tidak mengenal ataupun tidak mendengar pertanyaan Anes. Nasi sudah terlalu menjadi bubur, dia tidak ingin kalau nanti urusannya tambah sulit ketika banyak melakukan kebohongan. Cukup sekali ataupun dua kali saja terkadang membuat orang lain tidak percaya, apalagi jika harus berkali-kali. Mungkin akan membuat orang lain merasa semakin tidak yakin.

"Kak!" Panggil Anes.

"Iya, ada apa?" Sahut Surya. Dia memasang raut wajah datar agar seakan tidak terjadi sesuatu.

"Ada apa?"

"Loh, kamu ini bagaimana sih? Kakak kan tanya kamu, malah kamu balik tanya sama Kakak. Heran banget sama kelakuan kamu!"