Saat Ren sedang membayar semua pesanan, datang salah satu anak buahnya mengabarkan, "Tuan, nyonya tua kritis."
Mendengar itu, Ren meninggalkan saja lembaran uang merah ke kasir tanpa meminta kembalian dan bergegas dengan kedua putrinya, kembali ke depan ruang ICU.
Di sana, dokter dan perawat sedang menangani Bu Jena yang sedang kritis. Sementara itu, pengunjung tidak diperbolehkan masuk. Ren dan yang lain hanya bisa menunggu di depan ruangan dan masih bisa melihat Bu Jena dari balik kaca kecil di pintu.
Sya tidak tahan melihat neneknya dalam kondisi demikian, ia kembali menangis lirih. "Kasian oma, Dad … oma pasti sakit sekali saat ini. Dad …."
"Iya, doakan saja oma kamu biar terlewat dari masa kritisnya." Ren merengkuh bahu putri sulungnya.
Tak berapa lama, muncul dokter dari dalam mencari keluarga Bu Jena.
"Ya, saya anak menantu pasien, Dok." Ren menjawab, lalu mendekat ke dokter itu bersama Sya.