William mengemudikan mobil hingga tiba di kediamannya. Sepanjang perjalanan Marion sama sekali tak berkata apa pun. Bahkan ia mengunci diri dalam kamarnya dan sama sekali tak membuka pintu meski William mengetuk berkali-kali.
William cemas, karena tak ada jawaban sedikit pun. Bahkan saat William menawarkannya spageti yang katanya merupakan makanan kesukaan Marion, gadis itu tetap bergeming di kamarnya.
Pria itu putus asa. Hanya bisa mendesah pasrah dan tak pernah membayangkan kalau kisah hidupnya akan menjadi kisah yang dipenuhi dengan romansa dan bukan kisah action fantasi seperti yang ia harapkan.
William kemudian mengambil ponselnya dan menghubungi Ange. Ia lupa kalau tanpa perlu meneleponnya, Ange akan datang hanya dengan ia memanggil namanya.
Namun, benar, kehidupan William sudah sedikit bergeser dari tempat semula. Membuatnya sedikit kacau dan jungkir balik.