Mendengar kalimat bernada penuh keyakinan yang terlontar dari bibir Marion, membuat William tak ingin menyiakannya sedikit pun. Ucapan gadis itu seperti ucapan selamat datang bagi William yang kini masih dengan usaha memangkas jarak dirinya dan Marion.
William meraih gadis itu ke dalam rengkuhannya, mengecup bibir Marion dengan lembut, bahkan teramat lembut hingga gadis itu sendiri yang mendamba dan memberikan pagutan pada bibir William yang hangat.
William melepaskan kecupannya dan mulai mengecupi ceruk leher Marion. Menghidu aroma tubuh dan feromon yang begitu kuat dari gadis itu, yang telah terlalu menarik dan membelenggunya ke dalam takdir cinta yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya. Malam ini ... mungkin, akan menjadi malam penyatuan yang kedua kali antara dirinya dan Marion.
Jika memang gadis itu menyerahkannya dengan sukarela.