ดาวน์โหลดแอป
40% Dropping In A Dream / Chapter 14: Kesepian

บท 14: Kesepian

Sesampainya di danau Eira pun berlari ke pinggiran danau.

"Wahhh di sini sangat indah Ra, kenapa kau tahu jika di sini juga ada danau?" tanya Eira.

"Tahulah aku tahu apa saja yang ada di sini," jawab Yara menyombongkan diri.

"Tapi emangnya kau sering datang ke sini?" tanya Eira.

"Tidak sih, sebenarnya aku hanya melihat di internet saja," jawab Yara.

"Huuu dasar kau, sudah menyombongkan diri, tetapi kau tetap juga tahu hanya dari internet," kata Eira.

"Biarin saja, dari pada kau sama sekali tidak mencari tahu Negara ini ada apa saja, yang kamu pikirkan hanya Lord, Lord, dan Lord lagi, sekarang apa yang akan kamu lakukan dengannya?" tanya Yara.

"Aku juga tidak tahu Ra, Aku kesini bukan malah bersenang-senang, tetapi malah merasa kesepian karena dia belum juga menemuiku di dalam mimpiku sesudah kejadian itu, aku jadi menyesal Ra," jawab Eira.

"Sudahlah Ra, ayo kita nikmati hari ini karena besok kita masih harus pergi bermain dan makan makanan yang terkenal di sini," kata Yara.

"Kau yakin?" Tanya Eira.

"Tentu saja, aku akan urus semuanya termasuk tempatnya juga," jawab Yara.

"Lalu uangnya?" tanya Eira.

"Uangnya milik kita berdualah, aku kan sudah bilang sama kamu kita berdua harus memiliki tabungan untuk keadaan seperti ini, mari kita buat untuk bersenang senang!" ujar Yara.

"Memangnya udah dapat banyak ya?" tanya Eira.

"Tentu saja, kira-kira setelah dari sini uangnya juga masih cukup untuk membeli mobil, apa kau mau beli mobil untuk kita?" tanya Yara.

"Tidak, tidak, kau gila ya, kita sudah punya mobil bersama satu, dari kantor satu, milik pribadi juga sudah punya masing-masing, jangan menghamburkan uang lagi," jawab Eira.

"Iya, iya aku tahu kok," jawab Yara.

Mereka pun melihat penjual es krim dan mereka membeli es krim untuk menemani mereka duduk di pinggir danau.

"Ra, kau tidak membeli makanan ringan?" tanya Eira.

"Tidak aku lupa, apa kamu tidak merasa kenyang sudah makan bersama Vee tadi?" tanya Yara.

"Aku tidak tahu tapi rasanya mulutku ini ingin sekali makan camilan," jawab Eira.

"Kalau begitu beli online saja ya," ujar Yara.

"Emmm yang banyak ya," jawab Eira.

"Tunggu! Apa di sini ada yang jual online?" tanya Eira setelah berpikir.

"Ada lah, ini buktinya udah di buat pesanannya," jawab Yara yang sudah memesan.

"Wahhh kamu memang cocok jadi manager, kau harus terus jadi managerku, temanku, kakakku, sahabatku, dan musuhku ya Ra, aku sayang kamu," kata Eira.

"Dasar kau ini, tentu saja aku akan terus terikat denganmu, apapun yang terjadi aku tidak akan pergi," jawab Yara.

"Aku cinta sama kamu Yara," kata Eira sambil memeluk Yara.

"Aku juga cinta padamu," jawab Yara.

"Tapi bagaimana dengan Geo?" tanya Eira.

"Kalau dia tentu saja mendapatkan cinta yang sangat special," jawab Yara.

"Di mana dia sekarang?" tanya Eira.

"Ada, dia hanya sedang sibuk dengan pekerjaannya, kemarin mau ikut tapi ternyata ada panggilan penting di perusahaannya," jawab Yara.

"Ohhh, mau ke sini kah?" tanya Eira.

"Ya, jika sudah selesai dia akan menyusul ke sini," jawab Yara.

"Baguslah kalau begitu," kata Eira.

Tak lama kemudian makanan mereka pun sampai dan Eira pun terus makan, setelah kenyang dia tertidur di pinggir danau, selama tidur dia tidak memimpikan Lord, saat dia bangun dia merasa sangat kesepian saat dia tidur, dia jadi tidak ingin tidur lagi, akhirnya hanya diam melamun saja.

"Kau sundah bangun?" tanya Yara yang mengagetkan lamunan Eira.

"Emm," jawab Eira.

"Kenapa? kau tidak bermimpi Lord lagi?" tanya Yara.

"Tidak, aku rasa dia benar-benar marah padaku, aku pantas mendapatkannya karena aku juga keterlaluan padanya," jawab Eira.

Yara pun mendekati Eira dan merangkul pundaknya.

"Tenang saja Ra, di sini ada aku yang mememani mu, aku akan membuatmu senang," ujar Yara.

Eira menganggukan kepalanya.

Walaupun Eira mengangguk tapi hati dan pikiran Eira hanya tertuju pada Lord, Eira sungguh merasa kesepian dengan ketidak ada kabaran dari Lord. Yara pun mengajak Eira pergi dari danau dan kembali ke hotel.

"Ra, kau mau makan di luar atau di hotel?" tanya Yara.

"Hotel saja, aku tidak mau ke restoran, aku ingin istirahat bukankah besok kita jalan-jalan lagi?" tanya Eira.

"Benar, nanti tenaga kita habis untuk hari ini, hihi ya sudah ayo kita pulang saja," jawab Yara.

"Ayo, aku juga ingin tidur," kata Eira.

Mereka pun berjalan menuju mobil dan pulang ke hotel. Sesampainya di hotel Eira pun langsung masuk ke kamarnya dan bebersih diri. Setelah bebersih dia menunggu Yara untuk memanggilnya makan malam. Sambil menunggu Yara, Eira pun berdiri menghadap ke jendela hotel yang mengarah ke pemandangan kota paris.

"Indah sekali, di sini sangat ramai, tetapi mengapa aku merasa sepi duniaku tidak lengkap tanpa Lord yang menemaniku setiap malamnya, huft apa yang harus aku lakukan sekarang untuk bertemu dengannya?" tanya Eira pada dirinya sendiri.

Tak lama kemudian Yara mengetuk pintu kamar Eira.

"Ra, apa kau sudah siap untuk makan malam?" tanya Yara.

"Ya," jawab Eira.

"Ayo kita turun dan makan," ujar Yara menarik tangan Eira.

Mereka pun turun untuk makan di restoran hotel.

"Wahhh Ra, di sini makananannya makanan barat semua, apa yang ingin kamu makan?" tanya Yara.

"Apa ada Sushi?" tanya Eira.

"Kau mau makan Sushi?" tanya Yara.

Eira pun mengangguk.

"Sebentar aku carikan untukmu dulu," jawab Yara dan pergi untuk memesan Sushi.

Tak lama kemudian Yara pun kembali dengan Sushi yang di inginkan Eira.

"Kenapa kau mau melakukan hal ini Ra?" tanya Eira.

"Karena aku kan manager kamu sekalian asisten kamu" jawab Yara.

"Sekarang sedang tidak bekerja, kau tetap sahabatku, tapi kenapa kamu mau melakukan apa saja yang tidak seharusnya kamu lakukan?" tanya Eira.

"Kamu jangan banyak berpikir, bagaimana kalau anggap saja agar kamu tidak merasa kesepian, karena aku akan selalu ada untukmu Ra," kata Yara dengan serius.

"Terimakasih banyak ya Ra," ucap Eira.

Yara pun tiba-tiba menangis melihat kesedihan dari Eira.

"Kenapa kamu malah menangis, seharusnya aku yang menangi Ra," ujar Eira.

"Aku tidak mau melihatmu jadi seperti ini Ra, aku ingin kamu kembali seperti dulu lagi, Eira yang ceria dan tidak pernah memikirkan tentang masalah percintaan seperti sekarang ini, aku merasa kehilangan kamu untuk akhir-akhir ini," kata Yara.

"Aku sudah terlanjut mengenalnya Ra, aku tidak mungkin bisa melupakannya dengan mudah," jawab Eira.

"Aku tahu, tapi Ra…--" kata Yara.

"Cukup Ra, mari makan sebelum aku tidak ingin makan lagi," tukar Eira.

Yara pun terdiam dan makan dengan perasaan tidak menyenangkan. Setelah makan mereka pun kembali ke kamar masing-masing dengan mood yang buruk.


Load failed, please RETRY

สถานะพลังงานรายสัปดาห์

Rank -- การจัดอันดับด้วยพลัง
Stone -- หินพลัง

ป้ายปลดล็อกตอน

สารบัญ

ตัวเลือกแสดง

พื้นหลัง

แบบอักษร

ขนาด

ความคิดเห็นต่อตอน

เขียนรีวิว สถานะการอ่าน: C14
ไม่สามารถโพสต์ได้ กรุณาลองใหม่อีกครั้ง
  • คุณภาพงานเขียน
  • ความเสถียรของการอัปเดต
  • การดำเนินเรื่อง
  • กาสร้างตัวละคร
  • พื้นหลังโลก

คะแนนรวม 0.0

รีวิวโพสต์สําเร็จ! อ่านรีวิวเพิ่มเติม
โหวตด้วย Power Stone
Rank NO.-- การจัดอันดับพลัง
Stone -- หินพลัง
รายงานเนื้อหาที่ไม่เหมาะสม
เคล็ดลับข้อผิดพลาด

รายงานการล่วงละเมิด

ความคิดเห็นย่อหน้า

เข้า สู่ ระบบ