บท 148: Mengunjungi Ibu

"Jadi mau kamu bagaimana, Frans?" tanya Rey dengan nada yang begitu serius.

"Kau sudah lama mengenal aku. Bahkan kau ingin melakukan hal ini sepihak tanpa memberitahuku lebih dulu."

"Bukan begitu, ini baru berencana. Aku memang belum mengatakan padamu. Tapi, Ariela menginginkan yang terbaik untuk Lena. Dia memilih kamu sebagai pria yang di cap baik olehnya. Tapi nyatanya, kau mengecewakannya. Ia jadi merasa bersalah terhadap Lena yang juga baru tahu kalau Ariela berniat menjodohkan kalian berdua.

Frans mendesah dengan kasar. "Kau tahu kan kalau cinta tak bisa dipaksakan? Kau juga tahu bukan kalau aku tidak pernah membuka hati sejak kepergiannya!"

"Aku tahu. Lantas kenapa kau tak mencobanya? Aku tahu ini berat, tapi kau dan Lena bisa saling melengkapi. Biar bagaimana pun, dia gadis manis yang manja dan sangat penyayang."

"Entahlah, aku belum memikirkannya ke sana. Tapi, jika kau tetap memaksa untuk aku menikah dengannya. Aku juga tidak bisa menolak perintahmu bukan?"