Baunya seperti Anggi. Itu memiliki aroma yang indah, aroma yang indah, dan aroma yang indah dan manis. Anggi diam-diam memasuki selimutku. Perlahan aku membuka mataku.
Anggi memegang tanganku. Aku diam menatap wajah Anggi yang diterangi oleh cahaya bulan. Anggi meneteskan air mata, dia menangis. Aku mengusap air matanya dengan jari dengan lembut.
Anggi kamu adalah wanita yang indah, tak layaknya meneteskan air mata. Kamu tampak seperti makhluk yang menyihir, kamu tampak seperti orang suci, dan itu tampak seperti seorang bidadari dari Surga. Aku menginginkan kecantikan Anggi.
Awalnya, saya sangat penasaran sebagai model untuk melukis, tetapi ketika saya melihat Anggi lagi, keinginan saya untuk memiliki bidadari surga itu semakin kuat dari hari ke hari.