Gisel masih saja diam. Kakinya melangkah pelan, menyusuri lorong rumah sakit dengan raut wajah tegang. Sebelah tangannya masih menggenggam erat lengan sang kakak, berusaha meredam ketakutan yang masih saja dia rasakan. Padahal jelas Kenzo sudah mengatakan kalau dia akan bertanggung jawab. Tapi entah kenapa, dia masih tetap merasa gugup. Masih ada perasaan belum siap jika pada akhirnya dia akan menjadi seseorang mama.
Kenzo yang merasakan remasan pelan di lengannya langsung mengalihkan pandangan, menatap ke arah sang adik ya y terlihat takut. Dengan tenang, Kenzo mengelus lembut punggung tangan sang adik, membuat Gisel langsung menatap ke arah Kenzo berada.
"Jangan takut, Gisel. Ada aku," ucap Kenzo, kembali mencoba menghilangkan ketakutan dalam diri Gisel.