Tahu hal apa yang bisa menjadi obat segala lelah yang menyerang badan?
Melihat perempuan berseragam navy yang lengannya digulung hingga siku dengan celana chinos berwarna krem sedang bersedekap di sebelah mobil. Rambutnya dikuncir kuda, dengan beberapa anak rambut yang dibiarkan mengganggu leher jenjangnya.
Iya, itu Aneska. Memangnya siapa lagi yang bisa sebegitu menawannya? Aneska memang tidak sefeminim kebanyakan perempuan. Aneska hanya menjadi diri sendiri. Dan itu sudah sangat cukup. Reygan tidak ingin Aneska menjadi orang lain. Reygan suka Aneska yang begini, yang apa adanya.
Aneska sudah di sana. Dan ketika melihat Reygan menuruni anak tangga lobi menuju pelataran, dia segera menegakkan tubuhnya. Reygan melangkah mendekat dan Aneska membuka kedua tangannya. Tersenyum lebar. Mengundang Reygan untuk masuk ke dalam sebentang lengan itu --yang menawarkan kenyamanan dan tempat pulang.