"Tanda tangan di baju gue dong, Nes!"
"Ngapain? Ogah ah! Norak!" Aneska menepis spidil yang disodorkan Rani kepadanya.
"Yeee, mentang-mentang bajunya bersih." Rani mencibir. Salah seorang teman sekelas nereka meraih spidol yang dipegang Rani, lantas membubuhkan tanda tangannya di seragam bagian punggung milik Rani.
Aneska tidak sempat melakukan itu. Dia tidak suka corat-coret seragam. Lagi pula dia sednag sibuk berjinjir, melongokkan kepala tinggi-tinggi, untuk menemukan seseorang yang tenggelam di antara ratusan murid di lapangan rumput.
"Nyari siapa?"
"Lo lihat Reygan nggak?"
"Ada kok tadi. Kenapa?"
"Gue cari dia dulu, ya." Aneska meninggalkan gerombolan kelasnya. Dia merengsek ke kelas Reygan, dan hanya mendapati Kiki yang berhasil dia kenali.
"Reygan mana, Ki?"
"Katanya tadi mau ke toilet."
Aneska bilang terima kasih lantas berlari ke toilet yang dimaksud.
Terhitung seminggu sejak Reygan menangis di saung pantai. Seminggu pula dia belum bertemu Reygan.