Elisa tak kuasa menahan perihnya hati sejak mendengar pembicaraan antara Jonathan dan Beni yang tak sengaja didengarnya itu. Berulang kali ia mengingatkan diri sendiri bahwa ia tak berhak berperasaan lebih. Dia memilih memendam semua kegusaran dan kesedihan di dalam hatinya. Berulang kali dia menahan diri untuk tidak menangis namun air matanya mengalir tanpa dapat dibendung. Elisa sadar bahwa perasaannya pada Jonathan memang tidak sepantasnya ada. Dirinya tidak boleh terbuai dalam segala kebahagiaan selama menjadi istri kontrak karena semua akan berakhir dengan sendirinya.