บท 193: Wejangan Sang Pendeta

Kimberly bingung harus menjelaskan apa kepada pendeta Matius. Bibirnya membisu. Endah Kenapa ucapan penderita Matius seperti sebuah ultimatum pada Kimberly bahwa untuk memasuki keluarga ini dia harus melewati ini semua. Kimberly menggerakkan kepalanya ke samping menoleh pada Nathan yang duduk dengan santai. Sepertinya pria itu tak menyadari makna pertemuan mereka dengan pendeta Matius.

"Ya, aku tahu," jawab Kimberly lirih tanpa melepaskan pandangannya pada Nathan. Tatapan itu menandakan kalau sebenarnya Kimberly tak tahu hal apa yang akan menemui mereka ke depannya. Yang penting saat ini adalah Kimberly bersama Nathan tidak lebih.

Nathan mengangkat kedua bahunya saat Kimberly menatapnya. Pemuda itu mencoba mengingatkan Kimberly untuk fokus kepada pamannya saja.

"Itu berarti kau tahu risiko apa yang akan kau tanggung, jika kau memilih hidup bersama Nathan, Kimberly?" Sekali lagi pendeta Matius bertanya.