บท 162: Kegilaan Reagan

"Crystal…"

Crystal menelan ludah saat mendengar suara pria yang ada di ujung telepon, keraguan langsung menghampirinya. Meskipun saat ini di Venezuela masih pukul setengah sebelas malam namun Crystal tetap merasa bersalah mengganggu istirahat Jarvis.

"Ada apa Crys, apakah kau ada masalah lagi dengan Reagan? Apakah dia mengancammu lagi?"

"Tidak, ini bukan soal Reagan," jawab Crystal pelan setengah berbisik.

Satu alis Jarvis langsung terangkat, walaupun saat ini dirinya tidak melihat ekspresi wajah Crystal secara langsung namun Jarvis tahu jika sudah terjadi hal buruk menimpa Crystal. "Apakah Laura kembali mengusikmu?"

"Bukan Bibi Laura, tapi paman Austin."

"What?!!!" pekik Jarvis dengan keras, beruntung saat ini dirinya sudah terpisah kamar dengan Reagan sehingga si tukang marah itu tidak bisa mendengar suara kerasnya. "Apa yang sudah Austin lakukan?"