.
.
.
“Bayi nyonya muda kembar,” jelas dokter Yuen tidak ingin berbasa-basi.
Untuk sesaat Mu Shenan membeku. Dia menatap dokter Yuen dengan pandangan kosong seakan dia masih mencerna perkataan dokter tua itu kepadanya. Kembar? Bukankah dokter Ma dahulu sudah memeriksanya? Tapi mengapa dokter Ma tidak mengatakannya? Batin Mu Shenan disertai gemuruh dalam hatinya.
“Ada satu fetus di depan dan dua fetus lagi di belakangnya. Mungkin karena satu saudara sedikit lebih besar di depan, maka menutupi saudara-saudara lain sehingga mereka tidak terlihat,” tambah dokter Yuen sambil menunjukkan hasil USG di layar monitor yang sebelumnya sudah direkamnya.
— ตอนใหม่กำลังมาในเร็วๆ นี้ — เขียนรีวิว