Tentu saja Gu Li tidak dapat menjawab pertanyaan Mo Shiting. Dia tidak sadarkan diri hingga matahari terbenam dia baru saja bangun. Demamnya sudah turun, hanya saja kepalanya masih sedikit pusing.
Dia mencoba bangun dari tempat tidur dan melihat sekelilingnya dan menyadari jika dia sedang berada di rumah sakit.
Siapa yang mengantarnya ke rumah sakit?
Apakah Da Ha?
Seharusnya dia, bukan?
Beruntung Gu Li bisa mencegah jika terjadi sesuatu padanya dan dia sudah menghubungi Da Ha pagi-pagi sekali. Jika tidak, mungkin saja dia sudah mati di rumah dab tidak ada yang mengetahuinya.
Menyadari kemungkinan ini, Gu Li hanya bisa menghela napas.
Sebelum Gu Li pingsan, dia masih mengingat panggilan teleponnya dengan Mo Shiting, kekejamannya itu seperti pisau tajam dan masih tertanam kuat di lubuk hatinya sampai sekarang.