"Kau bisa merasakannya, tidak perlu lagi aku menjawabnya, sudahlah sekarang aku merasa sangat kacau, aku tidak pernah sepayah itu sampai dilihat oleh petinggi. Rasanya benar-benar sangat memalukan!"
Sakti bangkit dan segera beranjak dari tempatnya untuk melangkah keluar dari kamar yang dihuni oleh Mala selama perempuan itu ada di rumah Tian.
Namun ketika ia menggapai pintu, Mala kembali bersuara hingga langkah kaki Sakti terhenti seketika.
"Kenapa kau tidak mau mengatakan kalau kau menyentuhku dengan kemauan hatimu sendiri dari apa yang aku sebutkan tadi? Setidaknya itu bisa menghiburku ketika aku menahan diri untuk tidak melakukan hal itu lagi padamu?"
Mendengar apa yang diucapkan oleh Mala, Sakti membalikkan tubuhnya, dan menatap wanita itu dengan sorot mata yang tajam.
"Ada lain kali?" katanya seperti tidak percaya.
"Aku tidak tahu, seseorang yang dibutakan oleh cinta pasti akan melakukan hal yang kedua kali jika ada kesempatan."