บท 26: MENDAPATKAN TARGET!
"Kalau begitu, lupakan. Pergilah! Di sini toko bunga, bukan toko wanita, kau ingin mencari jodoh? Cari saja di tempat hiburan malam, kenapa harus ke sini?" ketus Lian pada pria berambut sebahu di hadapannya.
Aries yang mendengar perkataan Lian hanya tersenyum saja, tidak marah sama sekali meskipun pria tinggi di hadapannya itu bicara ketus padanya.
"Kau, pembalap itu, kan? Aku tidak menyangka kau punya attitude yang buruk, begini caramu menghadapi pelanggan toko bunga milikmu?" katanya masih dengan senyum di bibir.
"Aku tidak akan menggunakan attitude yang baik, bila berhadapan dengan orang yang juga seenaknya sepertimu, jika kau datang hanya untuk mengganggu karyawanku, kau lebih baik pergi, sebelum aku yang menyeretmu untuk pergi!"
Aries mundur ketika melihat sorot mata Lian yang menyala laksana serigala.
Sebenarnya, Aries tidak tahu Lian itu seperti apa. Ia hanya mengetahui pria tinggi di hadapannya ini seorang pembalap dari media yang sering memberitakannya.
Sekarang berhadapan langsung juga ia tidak menyangka. Saat keluar dari kantor agensi ayahnya, Aries sebenarnya sedang kesal.
Diperjalanan, ia diminta datang ke acara pesta perjamuan ibunya. Ibunya yang seorang pejabat memang kerap menghadiri acara-acara resmi seperti itu.
Ia butuh bunga, tidak ada waktu untuk mencari toko bunga langganan ibunya, toko inilah yang tertangkap matanya hingga ia mampir dan melihat Virginia.
Virginia yang sedang mengurus toko bunga dengan wajah ceria membuat Aries jadi terpana untuk sesaat.
Karena sedang butuh bunga, Aries pun mendekati, sekalian ingin berkenalan. Bukankah tidak ada larangan berkenalan dengan seorang karyawan toko?
Tapi ternyata, toko bunga itu milik si pembalap Lian, benar-benar di luar dugaan.
"Lian. Aku memang tidak tahu siapa dirimu secara langsung, tapi karena kau kerap muncul di pemberitaan, mau tidak mau aku tahu kau siapa, tapi sejujurnya, aku tidak sengaja ke sini, aku juga tidak tahu, toko ini adalah toko bunga milikmu, jadi buang prasangkamu yang mungkin menilai aku sengaja ke sini mengganggu karyawan milikmu."
"Ya, sudah! Jika begitu, silahkan beli bunga yang kau inginkan, lalu setelah itu, pergi dari sini, cukup, bukan?"
Masih saja nada suara Lian terdengar ketus ketika mengucapkan kalimat tersebut.
Wajahnya masih terlihat tidak bersahabat. Benar-benar tidak suka jika karyawannya diganggu.
"Aku dengar kau mengundurkan diri dari sirkuit. Apakah ini alasanmu? Tidak lagi balapan karena mengurus toko ini? Memangnya, penghasilan sebagai pembalap itu kecil? Lebih besar menjaga toko bunga? Atau-"
"Kalau kau memang kerap membaca artikel tentangku, artinya kau tahu aku balapan untuk apa! Jadi, kau tidak usah banyak bertanya lagi tentang hal itu, aku tidak akan sudi untuk menjawabnya!"
"Kenapa kau seperti orang yang sedang cemburu? Kau bersikap seperti pria yang pacarnya diganggu? Aku sedang mengganggu pacarmu? Atau, perempuan ini bukan karyawanmu? Tapi, dia adalah pacarmu? Kau mengundurkan diri dari sirkuit karena kau ingin menikah dengan dia, lalu mengurus toko bunga ini saja? Romantis sekali?"
"DIAM!!!"
Aries terjajar ke belakang ketika mendengar bentakan yang diucapkan oleh Lian tadi.
Seperti suara yang penuh dengan kekuatan sihir hingga ada semacam sesuatu yang tidak bisa dilihat dengan mata kepala biasa dan sesuatu itu menyerangnya hingga ia sampai terjajar ke belakang!
Virginia yang menyaksikan hal itu juga terkejut bukan main.
"Target pertama sudah kita temukan, Virginia. Pria yang jadi bosmu itu memiliki kekuatan bintang Leo, kau harus bisa membantuku merampas kekuatan itu darinya!"
Jika tadi Virginia terkejut karena teriakan kasar Lian pada pelanggannya tersebut, kali ini gadis berambut panjang itu dikejutkan oleh suara seorang wanita di telinganya.
Suara wanita yang tidak berwujud, yang tinggal di dalam tubuhnya dan mengatakan bahwa ia adalah Putri Virgo.
"Apa?"
Karena tidak siap dengan apa yang didengarnya, Virginia sampai bicara demikian, dan suaranya membuat Lian yang berdiri di depannya seketika menoleh ke arahnya.
Tidak mempedulikan apa yang terjadi pada Aries yang terjajar ke belakang karena bentakannya tadi, Lian membalikkan tubuhnya, dan menatap ke arah Virginia yang mundur karena ia membalikkan diri.
Wajah gadis itu pucat. Hingga membuat Lian mengerutkan keningnya.
"Kau kenapa? Sakit?" tanyanya bertubi-tubi.
Ada nada khawatir tersirat saat pria itu memberikan pertanyaan itu pada Virginia.
"Ah, tidak, Pak! Saya-"
"Apakah aku terlalu tua, hingga kau memanggilku dengan sebutan, bapak?" potong Lian dengan sorot mata yang tajam menatap wanita itu.
"Bukan, bukan begitu, itu karena Bapak adalah bos saya, kan?"
"Kenapa denganmu? Awalnya kamu tidak begini, kita bicara biasa saja, meskipun aku bosmu, aku tidak mau kamu memanggilku dengan sebutan itu, membuatku sebal saja!"
"Baiklah, baik!"
"Ambilkan kopi untukku, kerjakan dengan tanganmu sendiri jangan meminta Bik Sumi yang mengerjakannya, paham?"
"Baik!"
Virginia segera mundur. Gadis itu memang ingin secepatnya berlalu dari hadapan Lian si bos, karena masih penasaran dengan apa yang ia dengar dari wanita yang sekarang ada di dalam tubuhnya.
Benarkah pria yang menjadi bos-nya itu memiliki kekuatan bintang seperti dirinya juga?
Apakah itu sebabnya, saat membentak pelanggan pria yang menggodanya tadi, suaranya saja bisa membuat seseorang jadi terjajar ke belakang seperti itu?
Bukan hanya pria pelanggan itu saja, tapi juga dirinya yang berdiri di belakang sang bos juga merasakan hal yang sama.
"Putri! Apakah aku tadi tidak salah dengar? Kau bilang, dia tadi itu juga punya kekuatan bintang? Jadi, bintangnya Leo?"
Sambil melangkah ke dalam rumah besar Lian, Virginia bicara demikian pada Putri Virgo di dalam tubuhnya.
Jika orang lain yang melihat hal itu, tentu saja mereka akan menganggap Virginia bicara seorang diri, karena Putri Virgo tidak terlihat oleh mata biasa, sebab wanita itu ada di dalam tubuh Virginia untuk sementara waktu.
Selama kekuatan bintang belum kembali dan terkumpul sampai akhirnya nanti ia serahkan pada Dewi Cinta.
"Ya, begitulah, lihat saja ada tato bergambar singa di lehernya, tato itu lambang dari bintang Leo, dia adalah target kita yang pertama, kau harus bisa merampas kekuatan itu darinya sebelum ia menggunakannya untuk hal yang tidak-tidak!"
"Benar juga, aku memang melihat ada tato itu di lehernya, awalnya aku rasa itu hanya tato biasa, ternyata itu adalah tato yang sama seperti yang ada di dalam dadaku. Jadi, aku harus mengambil kekuatan itu darinya?"
"Sebenarnya, kau tidak selalu bisa mengambil kekuatan itu, karena yang mampu mengambilnya adalah seseorang yang dipilih oleh Dewi Cinta untuk mengumpulkan kekuatan bintang yang jatuh pada bangsa kalian. Kau mungkin bisa mengurangi kekuatan yang ada di dalam tubuh bosmu itu, karena akan sangat berbahaya jika dia memilikinya dengan penuh sementara sikapnya meledak-ledak seperti itu."
"Jadi, bukan aku yang bisa mengambil kekuatannya? Lalu aku harus melakukan apa agar kekuatannya bisa dikembalikan pada kalian?"
"Benar, bukan. Dari 12 manusia yang memiliki kekuatan bintang itu, ada satu orang yang bisa berkomunikasi langsung dengan Dewi Cinta, dia manusia yang terpilih, saat awal mula kekuatan itu masuk ke dalam tubuhnya. Manusia itu berbintang Taurus. Entah dia pria atau wanita, tapi kau harus mencarinya untuk membantuku memberitahukan padanya bahwa ada seseorang yang kita temukan memiliki kekuatan bintang itu!"
Note: Hidup memang tidak selalu sesuai yang kita rencanakan, dan bisa kita rencanakan, karena terkadang ada sesuatu yang terjadi di luar rencana kita, dan kita harus siap menghadapinya.
ของขวัญ
-- ได้รับของขวัญแล้ว สถานะพลังงานรายสัปดาห์
-- การจัดอันดับด้วยพลัง 
-- หินพลัง