Hari masih gelap, namun Arpad terbangun oleh suara berisik di dipan belakang. Rupanya Lorant tidak bisa tidur dan terus saja membolak-balikkan badannya di dipan milik Benca yang sempat dia kuasai saat dirinya berda di rumah ini. Arpad yang merasa sangat kelelahan, hanya melirik sebentar lalu melanjutkan tidurnya. Sementara pengawal tidur di lantai dekat pintu masuk di bangku kayu panjang, tempat Lorant dan Gergely biasa duduk sambil bermain catur ataupun menggoda Benca, hanya untuk melihat Benca tersipu dan memerah pipinya.