Setelah Yan Xi kembali ke kamar, dia mengunci pintu. Dia duduk di ranjang dan dengan hati-hati mengangkat pakaiannya. Baru pada saat itulah dia menemukan bahwa dadanya telah digigit sampai merah. Ada bekas gigitan di atasnya, yang membuat wajahnya memerah seperti tetesan darah. Dia belum siap sama sekali dengan ciuman di lehernya dan di tempat lainnya, jadi saat menyadari niat Gu Shen, dia ketakutan sampai berlari.
Yan Xi melepas pakaiannya. Pikirannya kacau saat ini. Setelah beberapa saat, dia menyadari bahwa Gu Shen tidak akan marah lagi ketika dia begitu menentangnya. Mereka berdua sekarang adalah suami dan istri. Normal bagi Gu Shen untuk memiliki pemikiran seperti itu.
Tapi, sebelumnya aku tidak mengatakan kalau aku akan terlambat, kali ini aku malah melarikan diri saat di tengah jalan, batin Yan Xi.