บท 172: JEPRETAN?

"Hahaha, drama yang sangat bagus," tawa seorang wanita seraya menatap ponselnya yang menampilkan sebuah foto Metha yang sedang memegang tangan Sagara.

"Aku yakin, permainan yang pertama ini akan berhasil membuat si wanita buruk rupa dimarahi oleh Prince. Hahaha, aku tidak sabar waktu itu terjadi."

Wanita itu menyimpan ponselnya yang kemudian menatap pantulan dirinya di cermin seraya tersenyum sinis.

"Permainan di mulai."

****

Dengan langkah lebar serta wajah angkuhnya, Prince memasuki pekarangan rumah dirinya. Sejujurnya ia sudah tidak ingin lagi untuk pulang ke sini. Hanya saja, ada sang istri yang harus ia temani di rumah bak neraka ini.

Sangat tidak mungkin jika Prince meninggalkan Metha begitu saja, dirunya memang kejam nan jahat tapi ... tidak sejahat itu untuk menelantarkan istrinya. Ia juga tidak akan pernah membiarkan ada satu anggota keluarga yang menyakiti Metha selain dirinya.