Marissa adalah seorang ahli penjinak bom profesional, meskipun masih sangat muda, tapi jika membicarakan tentang bahan peledak atu bom, bahkan seorang ahli di militer pun belum tentu lebih ahli darinya.
Mengeluarkan kit penjinak bom, Marissa segera bekerja pada bom yang telah di pasang oleh Ada Wong. Gerakan Marissa sangat teliti dan terkontrol, dia tidak boleh membuat kecerobohan, sekali ada kesalahan kecil, maka ajalnya akan langsung menjemput.
Untungnya bom yang ditinggalkan Ada Wong tidak terlalu rumit, hanya butuh waktu satu menit bagi Marrisa untuk menjinakkan bom tersebut.
Caroline menerima pesan teks, "Ada Parasite Super Tyrant yang pandai bersembunyi di bawah tanah. Berhati-hatilah ketika kamu keluar. Dari Boss anda."
Setelah melihat pesan teks itu, Caroline langsung tersenyum. Melihat tingkah temannya, Sienna merasa bingung. Kenapa sahabatnya masih bisa tersenyum di saat-saat yang genting seperti ini? Pasti ada sesautu yang sedang dia sembunyikan!
Pada saat ini, suara Morgan datang dari headset Jettingham, "Squad Echo Six, misi terakhir anda adalah meninggalkan Raccoon City dengan sampel dan anti-virus."
"Diterima, pak!" Jawab Jettingham dengan nada hormat.
"Saat ini para militer penjaga sedang berperang, adapun salah satu peneliti Umbrella yang kami temukan tewas dan satunya melarikan diri. Tyrant yang membantu kita juga telah keluar dari kendali." Jettingham memberikan kabar buruk.
"Aku sudah mengetahuinya, anda telah melakukan pekerjaan anda dengan sangat baik. Sekarang tugasmu hanya kembali dengan anti-virus itu, itu saja." Morgan menutup telepon setelah menyampaikan pesannya.
Bagi Morgan, prajurit pengawal itu adalah keluarga, tapi terkadang anda harus mengorbankan keluarga anda untuk dapat mendaki ke jabatan yang lebih tinggi.
"Misi kita telah berubah, sekarang kita harus keluar dari Raccoon City dengan sampel. Mari lekas pergi." Kata Jettignham kepada anggota timnya.
"Baiklah, kalau begitu ayo. Aku akan turun terlebih dahulu untuk mencari mobil." Caroline mengangguk, kemudian dia menembakkan sebuah pistol tali untuk berseluncur ke bawah.
"Tunggu, aku akan ikut denganmu." Sienna mengikuti di belakang temannya.
Saat keduanya mendarat, Caroline berjalan menyusuri jalan beton, bukan tanah datar.
Sienna masih tidak tahu apa yang sedang terjadi, jadi dia tetap mengikuti jejak sahabatnya. Dia akan pergi ke manapun Caroline pergi, "Caroline, aku melihat bahwa kamu telah menjadi lebih kuat, tidak seperti dulu. Sejak kapan kamu menjadi sekuat itu, kamu bahkan selamat setelah melawan Tyrant itu."
"Apakah kamu sangat ingin aku mati?" Caroline mendekat ke arah mobil tertentu, kemudian dia menarik zombie yang duduk di dalamnya.
"Tidak, hanya pensaran saja." Sienna menggelengkan kepalanya.
"Jangan terlalu di pikirkan, beberapa hal tidak harus diketahui. Mengetahui semua hal tidak akan baik untuk anda."
"Ngomong-ngomong, setelah misi ini selesai, saya akan mengajukan surat pengunduran diri." Caroline menggelengkan kepalanya, kemudian dia masuk ke dalam mobil dan menyalakannya.
"Hmm, aku juga berpikir begitu. Sangat membosankan bekerja seperti ini." Sienna mengangguk. Sebenarnya dia tidak ingin tinggal dan berhubungan terlalu dalam dengan anggota Echo Six, semakin dia mengenal, semakin dibuat sedih jika dia melihat temannya meninggal.
Di pabrik pembuangan limbah, pertarungan antara Nyx dan Tyrant T-104 perlahan-lahan berpindah ke area di mana Wesker bersembunyi. Pertempuran antara kedua belah pihak itu hampir menghancurkan satu lantai gedung! Gedung yang tercompang-camping itu hampir tidak mampu menopang beban berat lagi, dan akhirnya runtuh.
Pilar-pilar semen yang digunakan untuk menopang semuanya runtuh. Betapa luar biasanya kekuatan berlebihan dari kedua monster itu!
Wesker merasa bahwa dia tidak terlalu beruntung akhir-akhir ini. Jika ini terus berlangsung, maka pengumpulan datanya juga akan terpengaruh.
Tepat ketika dia akan bergerak, suara senapan mesin ringan terdengar. Suara itu datang dari unit paling elite milik Umbrella!
"Wesker, nikmatilah pertempuran ini. Jangan mencoba melarikan diri, ada sepuluh penembak jitu yang menargetkan anda. Jika kamu tidak ingin dibombardi menjadi daging cincang, maka menurutlah." Sergei sekali lagi muncul di hadapan Wesker.
"Sergei, kamu pria tua sialan!" Mata Wesker berubah warna menjadi merah. Dia bersumpah bahwa ketika dia meninggalkan Raccoon City, orang pertama yang akan dia bunuh adalah pria tua itu!
"Target satu telah selesai, sekarang ada satu tikus lagi yang perlu di bereskan." Sergei berbalik dan pergi ke tempat rahasia. Tentu saja dia akan memperhatikan pertempuran Wesker sambil mengumpulkan data.
Adapun tikus lain yang dia maksud tak lain adalah Eddie, kerabat jauh Marcus. Setelah mengetahui penyebab kematian Marcus, pria itu pasti tidak akan lagi setia kepada Spencer, saat itu dia bukan lagi pion yang dapat digunakan. Jika pria itu mati, maka matilah dia.
Jika Alex Wesker ingin menyelamatkan Eddie, Spencer tetap tidak akan mengurungkan niatnya. Bukan berarti pekerjaan Alex tidak dilakukan dengan baik, hanya saja dia merasa curiga setelah penghianatan Wesker.
Di jalan raya, Marvin dan rombongannya bertemu dengan militer penjaga yang datang untuk mendukung, mereka semua diperlengkapi dengan senjata khusus. Saat berpapasan, beberapa orang militer itu berhenti dan memastikan identitas para orang selamat itu. Kemudian mereka melanjutkan perjalanab merek dan pergi ke pabrik pembuangan limbah untuk memberikan bala bantuan.
Di sisi lain Caroline dan lainnya berkendara di sepanjang jalan dengan kendaraan off-road. Tapi mereka tetap berjalan di terotoar untuk menghindari serangan Parasite Super Tyrant yang saat ini berdiam diri di bawah tanah.
Parasite Super Tyrant mengalami trauma psikologis karena Svetlana. Wanita itu berhasil mematahkan salah satu anggota tubuhnya dengan tangan kosong, yang mana membuatnya kaget dan tidak ingin menunjukkan dirinya di atas tanah lagi.
Eddie dan rombongannya telah meninggalkan jalan utama, sekarang mereka ada di jalan pedesaan. Jika mereka terus melaju mereka akan menjumpai jalan lain yang mengarah keluar dari Raccoon City.
Jalan pedesaan yang mereka lalui sebenarnya tidak ada di dalam peta, hal ini tak lain karena jalur yang di lalui banyak berlubang dan tidak layak di gunakan.
Tapi Eddie tetap senang melaluinya, kenapa? Karena dia akan sesekali di senggol dengan benda-benda empuk milik Ada Wong dan Svetlana, hehe.
Kedua wanita itu mengerutkan kening karena jalan yang tidak rata tersebut, tapi dalam hati mereka tidak bisa mengeluh.
"Eddie ada seseorang yang mengikuti kita di belakang. Aku merasakan firasat buruk, ada juga helikopter di atas langit." Mother Wolf mengingatkan suaminya.
Sekarang ini hampir pagi, kegelapan sebelum fajar juga berangsur-angsur memudar.
Eddie menoleh ke atas, dia melihat logo Umbrella di helikopter itu. "Nampaknya dari Umbrella. Claire, apakah kamu mendengarku? Pinjam senapan sniper milik Emma, bidik helikopter itu dan tembak jatuh."
Claire mengangguk dan membalas melalui alat hubung. "Oke, serahkan padaku!"
Claire dengan gaya rambut kuncir kuda tunggal mengambil alih senapan sniper pamungkas milik Emma yang telah di modifikasi. Claire kemudian membidik helikopter itu dengan satu mata tertutup...
-----
read chapter 479 on;
patréon.com/mizuki77
ko-fi.com/mizuki77
Recently, I worked on a Visual Novel-like video for a rewritten RE chapter. It may not be for everyone, but if you are interested, you can check it out with the link down below:
https://youtu.be/FTSVvkQWmNM