ดาวน์โหลดแอป
21.09% Resident Evil: Eddie / Chapter 76: Bab 76

บท 76: Bab 76

Memang benar Chris memeiliki seorang adik perempuan cantik yang bernama Claire.

Tapi Eddie tak tahu hubungan pasti mereka berdua. Dengan kedatangannya ke dunia ini, dia yakin pasti ada yang berubah, mungkin hubugan Chris dan adiknya juga terpengaruh. Siapa tahu...

"Oh, bagus untukmu kalau begitu." Eddie tersenyum.

"Sebentar lagi aku akan pergi, kita akan mengobrol lagi lain kali."

"Ngomong-ngomong, jika kamu punya waktu senggang, aku berencana untuk memperkerjakanmu. Kamu ingin pekerjaan sampingan kan?"

"Jangan khawatir, aku akan membayarmu dengan baik." Eddie menepuk bahu Chris sambil tertawa.

"Pekerjaan apa?" Chris bertanya. Dia memang lagi membutuhkan uang, selama pekerjaan itu tak ilegal, maka dia akan menerima tawaran Eddie.

"Nanti akan aku beritahu, kamu santai saja. Jangan khawatir, pekerjaan ini tak akan memakan banyak waktu anda, percayalah padaku." Eddie tak mengatakan pekerjaan apa yang akan dilakukan Chris.

Saat Eddie dan Chris sedang asik mengobrol. Sosok Jill sudah terlihat di kejauhan, dia berjalan beriringan sambil mengobrol dan tertawa dengan Rebecca.

"Sayang, apakah kamu telah menunggu lama?"

Jill menghampiri Eddie sambil tersenyum.

"Tidak, aku baru sampai." Eddie menggelengkan kepalanya.

"Chris, aku akan menghubungimu nanti. Sampi jumpa!" Eddie memberi tahu Chris bahwa dia akan menelpon dia nanti.

"Oke, aku akan menunggu telepon darimu." Chris mengangguk.

Jill, Eddie dan Rebecca berjalan keluar dari markas kepolisian.

"Apa yang kalian bicarakan sebelumnya?" Jill bertanya dengan penasaran.

"Hanya membicarakan beberapa bisnis kecil. Aku ingin dia membantuku dalam suatu pekerjaan di masa depan." Eddie menjawab.

"Ngomong-ngomong, apakah kamu sudah memiliki rancana untuk liburan nanti?" Eddie tak mengungkapkan bisnis apa yang akan dia lakukan dengan Chris dan langsung mengubah topik pembicaraan.

Jill sendiri mengerti, jika kekasihnya tak mau membicarakannya, maka dia tak akan terus bertanya.

Sebagai wanita yang cerdas, dia tahu bahwa setiap orang memerlukan ruang pribadi mereka, tak terkecuali kekasihnya.

"Aku berencana untuk pergi berbelanja dengan Rebecca. Jika kamu sedang melakukan pekerjaan lain, maka jangan khawatirkan kita."

Jill menjawab pertanyaan Eddie. "Ngomong-ngomong, Rebecca akan tinggal di apartemen kita untuk sementara waktu." Kata Jill singkat.

"Kuharap hal ini tak akan merepotkan kalian berdua..." Rebecca berkata dengan nada meminta maaf dan juga ekspresi malu-malu. Dia khawatir hal ini akan merepotkan Jill dan Eddie, 'Semoga hal ini tak menggangu mereka.'

Eddie hanya melambaikan tangan; "Tak masalah, lagipula apartemen kita cukup besar, kamu bebas untuk tinggal di sana."

"Lagipula kita adalah teman, dan kamu juga teman baik Jill. Jadi jangan terlalu sungkan."

Eddie berkata singkat, tak keberatan bahwa Rebecca akan menginap di apartemen-nya untuk beberapa waktu.

"Terimakasih..." Rebecca menunduk, berterima kasih kepada Eddie.

"Kalau begitu aku akan pergi dulu, ada sesuatu yang harus aku lakukan. Kita akan bertemu lagi saat makan malam."

"Oke sayang, hati-hati di jalan." Jill mengangguk. Dia tak terlalu mempermasalahkan kekasihnya yang sering keluar, dia tahu pria itu cukup sibuk. Selama dia aman, maka Jill akan senang.

***

Di luar kota Raccoon.

Sebuah helikopter terlihat terbang ke arah kota megah itu dengan perlahan. Karena kota Raccoon tak memiliki bandara, satu-satunya transportasi udara yang dapat digunakan adalah helikopter.

Kota Raccoon dikelilingi oleh pegunungan, sedangkan jalan menuju dunia luar hanya satu.

Lingkungkan seperti ini sangat membatasi kota Raccoon untuk berkembang lebih luas.

Di dalam helikopter, terlihat seorang wanita dengan tempramen arogan yang duduk di di kursi belakang helikopter.

Rambutnya digulung ke belakang, dia berpakaian mewah layaknya wanita bangsawan.

Sekilas dia terlihat seperti seorang wanita dewasa, tapi penampilan ini sangatlah menipu. Karena sebenarnya dia masih sangat muda.

Helikopter itu memiliki logo seperti daun semanggi di sisi helikopter. Nampaknya logo dari perusahaan tertentu.

"Apakah kota ini kota Raccoon? Sangat terpencil, apakah kota miskin seperti ini cocok sebagai basis penelitian?" Wanita muda yang sombong itu berkata saat melihat kota Raccoon dari ketinggian.

Wajah cantik serta aura feminimnya yang kuat; fitur khusus ini jelas membuatnya diimpikan oleh banyak sekali pria!

"Kota Raccoon bukan kota terpencil, sebenarnya kota ini sangatlah makmur." Seorang pria paruh baya mencoba mengoreksi perkataan wanita muda itu. Dia juga memandang ke arah kota Raccoon yang indah.

"Excella, ada banyak sekali jenius yang berasal dari kota Raccoon. Aku harap anda dapat bertukar informasi dengan mereka."

"Saat anda berhasil mengembangkan penemuan yang lebih baik, hanya masalah waktu sebelum perusahaan kita melampaui Umbrella!" Pria itu menambahkan kalimat lain.

"Oh..." Jawab Excella ringan dengan ekspresi acuh tak acuh.

Excella merupakan seorang jenius yang telah mendapat gelar master di bidang kedokteran di usia yang sangat muda. Selain kecantikan bak seorang dewi, dia juga memiliki IQ yang sangat tinggi.

Tiga puluh menit berlalu, helikopter itu mulai mendarat di landasan helikopter kota Raccoon.

Tak lama setelah dia keluar dari helikopter, Excella langsung disambut dengan empat sosok orang yang telah menunggu.

Salah satunya adalah seorang wanita cantik ber-jas putih dengan rambut pirang yang diikat dengan gaya ekor kuda.

Tak lama kemudian salah satu pria dari pihak Umbrella langsung melangkah maju untuk menyapa; "Halo, aku Curtis, seorang direktur komersial perusahan Umbrella."

"Saya menyambut kunjungan anda ke cabang Umbrella di kota ini."

Curtis langsung memperkenalkan dirinya.


บท 77: Bab 77

"Halo."

Dengan sikap arogannya, jelas Excella tak akan repot meraih tangan pria itu untuk berjabat tangan.

Pria paruh baya yang mengikuti Excella sebelumnya langsung berjalan mendekat ke Curtis, dia menjabat tangan pria itu untuk menghindari rasa malu lawan.

Di saat yang sama, dia tersenyum sambil meminta maaf; "Tolong maafkan putriku, dia memang cukup arogan."

"Aku Giovanni Gionne, ketua perusahaan farmasi Tricell. Senang bertemu dengan anda, ini putriku Excella."

Giovanni berkata sambil memperkenalkan diri dan juga putrinya.

"Tidak apa-apa, pak. Aku sudah terbiasa dengan hal ini." Curtis mengangguk kecil, menghadapi orang arogan adalah pekerjaannya sehari-hari, jadi dia sudah terbiasa dengan perlakuan semacam ini.

"Mari aku perkenalkan, ini adalah peneliti kami yang luar biasa, beliau adalah Annette Birkin. Pria ini Eddie Cai, seorang anggota S.T.A.R.S." Curtis memperkenalkan dua orang dari perusahaan Tricell itu kepada Eddie dan Annette secara singkat.

"Cai? Keturunan asia?" Excella tanpa sadar bertanya sambil mengangkat alisnya.

"Lupakan, aku terlalu malas untuk menjelaskannya." Eddie menjawab tanpa memandang ke arah Excella.

Untuk wanita arogan seperti ini Eddie perlu memperlakukannya dengan sama. Hanya dengan berbicara dengan angkuh kepadanya, maka wanita itu akan belajar bagaimana orang lain diperlakukan olehnya.

Sikap arogan ini haruslah dikontrol, jika tidak, pasti anda tahu akhir dari mereka. Kebanyakan menjadi umpan meriam...

"Kita tak memiliki banyak waktu, mari segera pergi." Annette berkata singkat.

Alasan kenapa dia ada di sini tak lain hanya untuk menghormati kedatangan mereka.

Jika mereka datang ke sini hanya untuk mengobrol, lebih baik baginya untuk segera pulang dan melanjutkan proyek penelitiannya.

Eddie hanya melihat dari samping sambil memandang ke arah pria malang bernama Curtis.

Pria ini adalah salah satu yang selamat dari insiden kota Raccoon. Untuk membuktikan sebuah kebenaran, dia menyuntikkan G-Serum ke dirinya sendiri untuk membuktikan bahwa keberadaan senjata biokimia itu benar adanya.

Pria malang ini akhirnya terbunuh karena tindakan bodoh tapi terpuji yang dia lakukan.

'Tunggu... Bukankah pihak lain juga memiliki saudara perempuan? Kalau tidak salah wanita itu bekerja di bawah S.R.T, kan? Siapa namanya?'

Eddie bergumam sambil berpikir. 'Ah, Angela Miller, benar...'

Eddie yang terlihat berpikir tentunya tanpa sadar menunjukkan ekspresi serius. Terlihat tak terganggu dengan diskusi antara pihak Umbrella dan Tricell.

Di sisi lain, Excella yang melihat sikap Eddie merasa jijik. Bahkan pria itu berani menolak untuk menjawab pertanyaannya sebelumnya.

'Pria seperti ini akan tahu tempatnya, lihat saja...'

Excella terlihat mencibir.

Tak lama setelahnya, Curtis langusng membawa orang-orang itu ke departemen farmasi yang ada di kota Raccoon.

Curtis tentunya tak tahu dengan proyek pengembangan senjata biokimia yang dilakukan Umbrella.

Alasan kenapa dia pindah ke Umbrella karena dia ingin mendapat uang lebih...

"Aneh, wanita itu sangat cantik, tapi kamu tak terlihat ingin merayunya." Tanya Annette sambil mengantongi kedua tangannya di saku jas.

Dia berjalan memimpin di depan, terlihat sangat glamor serta penuh aura wanita dewasa.

"Hmm? Aku kebal dengan wanita cantik." Eddie menjawab sambil menaikkan alisnya.

Siapa yang ingin merayu Excella? Untuk wanita sombong seperti itu Eddie tak perlu repot-repot.

***

Orang-orang dari Tricell menuju ke arah lain. Hal ini membuat Eddie lebih leluasa bertanya; "Siapa orang-orang itu? Aku tak berpikir mereka memiliki background yang rendah." Eddie bertanya ke Annette.

"Mereka datang dari perusahaan farmasi besar bernama Tricell. Selain itu mereka juga memiliki bisnis perdangangan antar benua."

"Pria yang bersama wanita itu tak lain adalah kepala keluarga Gionne, sedangkan wanita itu adalah putrinya." Annette menjelaskan secara singkat.

"Tunggu... Apakah benar Tricell dipimpin oleh keluarga Gionne?" Eddie terlihat sedikit bingung; nampaknya ada yang tak beres di sini.

"Aku kurang tahu mengenai hal itu, coba tanyakan kepada Curtis. Dia pasti tahu sesuatu." Annette menggelengkan kepalanya, saat ini dia terlihat sedang tak dalam suasana hati yang baik.

"Baiklah, aku akan bertanya kepada Curtis nanti." Eddie mengangkat bahu.

"Ngomong-ngomong, sebelumnya kamu mengatakan bahwa kamu ingin menanyakan sesuatu kepadaku, apa itu?" Eddie bertanya lagi.

Langkah kaki Annette langsung terhenti, dia berbalik ke arah Eddie. Matanya menatap ke arah Svetlanna yang telah mengikuti Eddie dari tadi; Dia tak ingin membicarakan topik khusus dengan orang luar...

"Santai, dia bisa dipercaya." Eddie sadar akan tatapan Annette. Dia langsung memberitahunya bahwa Svetlana adalah seorang yang bisa di percaya.

Mendengar hal ini Annette langsung mengangguk.

"Aku ingin mengirim putriku pergi dari kota Raccoon. Tapi aku tak bisa melakukannya sendiri, Umbrella mengawasi kita dengan ketat."

"Bisakah kamu melakukannya untuk putriku, Sherry Birkin?" Kata Annette ringan; jadi keinginannya selama ini adalah untuk membawa putri tercintanya pergi dari kota Raccoon. Karena Umbrella sangat ketat, hal ini membuatnya terpaksa untuk meminta bantuan kepada Eddie.

'Sherry Birkin? Gadis malang yang terinfeksi oleh G-Serum itu?' Eddie terliht berpikir.

"Apakah hal ini terlalu merepotkanmu?" Annette mengerutkan kening, jika Eddie menolak maka keselamatan putrinya akan dalam bahaya.

"Tidak, aku bisa melakukannya." Eddie menggelengkan kepalanya, untuk kekasih yang satu ini tentunya dia tak akan menolak.

"Tapi, hadiah apa yang akan kamu berikan nanti?" Eddie mengajukan pertanyaan dengan nada bercanda.

"Buatlah permintaan, selama aku bisa melakukannya, maka aku akan memenuhi permintaanmu itu." Kata Annette singkat.

"Gotcha. Karena jenderal telah mengatakannya, maka aku harus menerima misi ini." Eddie melakukan hormat militer dengan ekspresi serius.

Diminta atau bahkan tak diminta tentunya Eddie akan tetap menyelamatkan gadis kecil itu. Toh di masa depan dia akan sangat berguna.

Memang lebih baik untuk mengirim Sherry keluar sebelum kota Raccoon menjadi neraka.

Jika Eddie tak memiliki hubungan dekat dengan Umbrella, maka tak akan mungkin mengeluarkan Sherry dari kota tanpa diketahui oleh Spencer.

Tapi karena dia berhubungan baik dengan Sergei, tentunya hal ini akan menjadi tugas yang mudah.

Di sisi lain, Svetlana yang selama ini diam mulai mengedipkan matanya beberapa kali.

Pria ini bahkan tak enggan untuk membahas masalah rahasia seperti ini di depannya. Apakah pria itu tak takut bahwa dia akan membocorkan informasi ini?

Tapi dalam hati Svetlana tak mengeluh. Sungguh nyaman untuk menjadi orang yang dipercaya pria itu...


Load failed, please RETRY

สถานะพลังงานรายสัปดาห์

ป้ายปลดล็อกตอน

สารบัญ

ตัวเลือกแสดง

พื้นหลัง

แบบอักษร

ขนาด

ความคิดเห็นต่อตอน

เขียนรีวิว สถานะการอ่าน: C76
ไม่สามารถโพสต์ได้ กรุณาลองใหม่อีกครั้ง
  • คุณภาพงานเขียน
  • ความเสถียรของการอัปเดต
  • การดำเนินเรื่อง
  • กาสร้างตัวละคร
  • พื้นหลังโลก

คะแนนรวม 0.0

รีวิวโพสต์สําเร็จ! อ่านรีวิวเพิ่มเติม
โหวตด้วย Power Stone
Rank 200+ การจัดอันดับพลัง
Stone 0 หินพลัง
รายงานเนื้อหาที่ไม่เหมาะสม
เคล็ดลับข้อผิดพลาด

รายงานการล่วงละเมิด

ความคิดเห็นย่อหน้า

เข้า สู่ ระบบ

tip ความคิดเห็นย่อย

คุณลักษณะความคิดเห็นย่อหน้าอยู่ในขณะนี้บนเว็บ! เลื่อนเมาส์ไปที่ย่อหน้าใดก็ได้แล้วคลิกไอคอนเพื่อเพิ่มความคิดเห็นของคุณ

นอกจากนี้คุณสามารถปิด / เปิดได้ตลอดเวลาในการตั้งค่า

เข้าใจแล้ว