baca bab 115 di patréon;
patréon.com/mizuki77
-----
Berhubung ada waktu senggang, Eddie berpikir untuk mengunjungi 'penjaga' cantik pribadinya.
Di dalam sebuah apartemen kelas atas, Svetlana terlihat duduk sambil meminum sebuah kopi.
Nampaknya dia telah menebak bahwa akan ada pengunjung yang datang hari ini, oleh sebab itu dia telah menyajikan dua gelas cangkir kopi.
"Silahkan duduk."
Kata Svetlana kepada Eddie.
"Apakah kamu tidak melanjutkan pekerjaanmu di Eropa?"
Eddie meraih cangkir kopi tersebut, setelah itu mulai mencicipinya.
Rasanya cukup manis, dia sangat menyukai kopi buatan Svetlana ini.
"Perang saudara sedang terjadi di kampung halamanku. Keadaan di sana akan tetap sama untuk sementara waktu. Ada atau tanpa aku disana akan sama saja."
"Sebelumnya Alex telah menghubungiku secara pribadi, dia teman dekatku. Dia bilang kamu sangat menarik, jadi aku memutuskan meluangkan sebagian waktu untuk menjagamu sebentar."
Kata Svetlana singkat. Dan memang benar, majikan barunya memang cukup menarik, setelah menyelidiki untuk beberapa waktu, ternyata pria yang ada di depannya ini memang cukup misterius.
"Siapa tahu, mungkin dengan adanya kamu di sana, perang akan cepat mereda? Aku sangat yakin akan kemampuanmu." Eddie berkata sambil tersenyum. Dia tak tahu apakah dengan keberadaan Svetlana di kota Raccoon saat ini akan mempengaruhi masa depan atau tidak.
Apakah Svetlana masih akan menjabat sebagai president Republik Slav di masa depan? Eddie sendiri tak tahu.
"Sepertinya kamu memiliki arti khusus di balik perkataanmu barusan." Svetlana berkata sambil menaruh cangkir kopi di atas meja.
"Tidak, aku hanya berpikir terlalu banyak."
"Ngomong-ngomong, kenapa nona masih belum menikah? Apakah anda lebih mementingkan karir anda?" Eddie tiba-tiba bertanya.
"Menikah? Aku tak tertarik." Svetlana berkata singkat.
"Sayang sekali..." Eddie mengela nafas sedih. Tentunya dia hanya berakting, mungkin di masa depan dia bisa *cough* lebih dekat dengan wanita cantik super kuat ini.
"Ngomong-ngomong, apa tujuanmu datang ke sini? Ingin aku melatihmu?" Svetlana tersenyum tipis.
"Tepat sekali! Aku ingin belajar bertarung, kekuatan fisik saja tak cukup. Dunia ini sanagat tidak aman."
Eddie mengangguk sambil melihat ke arah luar jendela, Outbreak akan segera terjadi. Bahaya akan mengintai di setiap sudut, memang benar dia telah menjadi kuat, tapi kuat secara fisik saja tak akan cukup. Oleh sebab itu dia ingin belajar bela diri langsung dari seorang master.
Svetlana dapat merasakan 'emosi' lain saat Eddie mengatakan tujuannya. "Tak masalah, aku akan menjadi instrukturmu mulai dari sekarang."
"Kalau begitu mari kita mulai." Eddie tiba-tiba berdiri, setelah itu berjalan ke ruangan kosong yang cukup luas.
Serum telah meningkatkan keseluruhan fisiknya berkali-kali lipat, tapi kemampuan bertarungnya sangat buruk. Jika dia bisa memperbaiki satu masalah yang satu ini, di masa depan mungkin dia akan menjadi yang terkuat di jajaran para master seperti; Wesker, Chris sang peninju batu, Leon, dll.
Svetlana mengangguk, dia mulai menginstruksikan Eddie untuk melakukan beberapa gerakan khusus. Ingin menguji berapa nilai kekuatan tubuh pria itu.
Sepuluh menit kemudian Svetlana terkejut dengan hasilnya; "Kekuatan fisikmu sangat bagus, tubuhmu juga sangat fleksibel. Apakah kamu pernah belajar balet dan juga seni bela diri?"
"Tidak sama sekali." Eddie menggelengkan kepalanya. Tentunya hasil ini tak terlalu mengejutkannya. Dosis kecil dari T-Serum saja dapat memberikan banyak sekali manfaat.
Untuk sementara dia tak ingin memberi tahu Svetlana yang sebenarnya.
Ngomong-ngomong tentang dosis, seberapa kuatkah Sergei? Pria itu menggunakan T-Serum yang tak di ekstraksi seperti Eddie, tentunya kekuatannya jauh lebih besar!
Svetlana terlihat tak percaya; "Tubuhmu ok, jadi, gaya bertarung macam apa yang ingin kamu pelajari?"
"Bisakah kamu mengajariku bela diri yang dapat membunuh musuh hanya dengan satu gerakan?" Eddie mulai memikirkan gaya apa yang ingin dia pelajari.
Mendengar permintaan Eddie, Svetlana langsung tersenyum. Kebetulan dia sangat ahli dalam hal 'membunuh'. "Seperti yang kamu inginkan. Tapi ingat, teknik bertarung ini sangatlah unik dan juga sulit dipelajari. Lebih baik kuatkan fisik dan mentalmu."
***
Satu hari berlalu. Latihan yang diberikan oleh Svetlana memang tak main-main, Eddie meras sedang di neraka.
Mengunakan siku untuk menyerang tumpukan kayu setebal pilar beton? Eddie melakukan hal itu, dan setiap serangannya harus mengenai titik merah yang telah ditandai. Jika dia meleset sedikit, maka Svetlana akan menghukumnya dengan bogeman mentah.
Eddie tak boleh mengindari pukulan instruktur cantik tersebut, dia hanya bisa menahannya!
"Jika kamu ingin belajar membunuh, pertama-tama kamu harus memiliki kemampuan untuk mempertahankan hidup-mu, jika kamu ingin belajar untuk mempertahankan hidup, maka kamu harus mampu menahan setiap pukulan keras!"
Jangan pernah meremehkan Svetlana, mungkin dia terlihat seperti gadis kota yang pendiam. Tapi jika telah menyangkut pertempuran, tempramennya akan segera berubah menjadi ganas!
Setiap serangannya mampu membuat Eddie mengerang kesakitan. Jika kepalannya di arahkan ke dahi atau tenggorokan... Mungkin Eddie telah terkapar di tanah sekarang.
Dengan pengalaman pribadi ini, akhirnya Eddie sadar akan betapa luar biasanya Ada Wong yang mampu bertahan melawan Svetlana!
(Lihat Resident Evil: Damnation - Svetlana vs Ada)
"Keuletanmu memang harus diacungi cempol. Kecuali kekuatan fisikmu yang lebih baik, tempat lain tak sebagus wanita ini." Svetlana mengkritik Eddie tanpa basa-basi.
Sebagai seorang instruktur pro, dia tak akan menaruh belas kasih.
"Lihat saja nanti, cepat atau lambat aku akan menandingi kemampuanmu!"
Eddie berkata sambil menggosok luka yang dia terima. Hidung memar, wajah bengkak adalah hasil dari kasih sayang milik Svetlana.
Insturuktur khusus ini benar-benar tak bercanda dalam melatihnya, jika dia berkata akan memukul, maka dia akan melakukannya dengan sungguh-sungguh!
"Aku akan menantikan hal itu." Svetlana tertawa kecil.
"Jangan bilang kamu salah satu dari mereka..."
Melihat tingkah laku Svetlana, entah kenapa membuat Eddie bepikir tentang sesuatu.
"Salah satu? Salah satu apa?" Svetlana menyipitkan matanya, terlihat sedikit ragu.
"Kau tahu, ada beberapa wanita kuat yang telah bersumpah untuk menikahi pria yang mampu mengalahkan mereka. Apakah kamu salah satu dari mereka?" Eddie berkata sambil menyipitkan matanya. Terlihat sangat yakin akan tebakannya.
"Kamu terlalu banyak berpikir. Jika kamu layak aku tak akan menolak, saat ini kamu tak memenuhi syarat untuk membahas hal-hal seperti ini." Svetlana berkata sambil mencibir.
Eddie hanya tertawa.
"Ngomong-ngomong, Team Taktis akan melakukan sebuah misi khusus. Aku ingin mengundangmu untuk bergabung, apakah kamu akan datang?" Eddie bertanya.
"Aku adalah penjagamu, kemanapun kamu pergi aku akan menemani." Svetlana mengangguk.
"Bagus! Aku akan memberi tahu Chief Brian kalau begitu." Eddie mengangguk.
*Ring!*
*Ring!*
*Ring!*
Tiba-tiba ponsel Eddie berbunyi. Eddie menjawab panggilan itu, mengangguk beberapa kali, setelah itu menutup panggilan.
"Svetlana, aku akan pergi untuk menghadiri sebuah pertemuan. Kamu tunggu saja kabar dariku."
"Juga, misi yang akan kita ikuti sangatlah berbahaya, lebih baik siapkan peralatan anda."
"Walaupun setelan wanita kota anda sangat cocok, tapi pakaian pertempuran yang pernah anda gunakan membutmu terlihat lebih cantik!" Eddie mengacungkan jempol ke arah Svetlana.
"Pergilah ke neraka!"
Svetlana mendengus saat melihat sosok Eddie berlari keluar dari apartemennya.
Beberapa saat kemudian, dia mulai mengemasi perlengkapan yang akan dia gunakan.
***
Di kamp, semua anggota yang sebelumnya berlibur telah berkumpul kembali. Mau itu dari Team Alpha atau Team Bravo, semuanya telah tiba!
Yang terakhir datang adalah Wesker, nampaknya dia bingung akan misi tiba-tiba ini.
-----
dukung saya di;
patréon.com/mizuki77
ko-fi.com/mizuki77