"Sebenarnya apa yang sudah menanti aku di rumah ini," ucap Grizelle pelan sembari membuka pintu. Seketika dia mengingat semua memori pada masa kecil yang bahagia, hingga dewasa pun dia jadi menderita. Semua tergambar jelas dalam ingat masa lalunya. Terlebih lagi, dia sangat rindu dengan kasih sayang ibunya. Grizelle masih menyalahkan dirinya karena kesalahannya membuat ibunya terbunuh oleh ayahnya sendiri. Griz masih berdiri di depan pintu ketika pintu sudah terbuka. Reza dan Shella saling berpandangan. Mereka sangat memaklumi keadaan Grizelle saat ini.
"Grizelle, kamu kenapa? Kenapa tidak masuk juga?" Tanya Shella dari belakang yang menunggunya untuk masuk dan mendapatkan giliran masuk.
"Eh, iya. Maaf!" Griz melangkah kan kakinya masuk ke dalam. Suasana yang tadinya sejuk, kini tampak terlihat usang dalam kurun waktu yang singkat.
"Grizelle, apa yang ingin kamu cari?" Tanya Reza.
"Aku juga tidak tahu. Kalian tunggu saja di sini ya, aku ingin mencari petunjuk."
"Baiklah."