Setelah Nina pergi ke toilet, Martin duduk menjauh dari Helen. Sikap tubuhnya yang merayu perlahan memudar, berubah menjadi dingin. Martin juga melepaskan genggaman tangannya dari Helen, lalu mengambil gelas anggur dan menyesapnya perlahan.
"Bagaimana Martin? Apa kamu mau pulang bersamaku?" tanya Helen sekali lagi. Ada perasaan kecewa ketika sikap Martin yang tiba-tiba berubah dalam sekejap, setelah gadis udik itu pergi dari meja makan. Apakah itu artinya dirinya sedang dimanfaatkan Martin hanya untuk membuat cemburu gadis itu? Sialan!
Tuk.
"Maafkan aku, Helen sayang. Malam ini, aku tidak bisa memenuhi tawaran menggiurkan darimu," ucap Martin kalem dengan tersenyum dingin. "Mungkin lain hari. Kita bisa mencocokkan jadwal di lain waktu."
Helen melirik ke arah perginya si gadis udik. Dengan memaksakan senyum, Helen bertanya, "Malam ini kamu dinner mewah dengan gadis itu. Apa.. kamu serius dengannya?"