BAB 191. MEMBERIKAN HADIAH BENTUK KETULUSAN
"Baik," jawab pria itu.
"Kau juga harus menjaga diri mu juga, Adik Jian'er. Aku berharap kau selalu hidup dengan bahagia di sini."
Setelah menyampaikan pesan itu, Yun Heng pun pergi. Su Siyue terdiam sambil memandang ke depan yang telah sunyi tanpa siapa pun.
Melihat ke tangannya, membelai kantung wewangian berwarna biru itu dengan lembut. Ia tersenyum pahit sambil menahan bendungan air matanya.
'Maafkan aku membuat kau khawatir, Kak Yun Heng. Aku pasti akan hidup dengan baik. Kau juga harus hidup dengan baik dan menjaga istri serta adik ipar mu. Semoga kalian semua selalu bahagia ...' doanya di dalam hati.
***
Kini di depan halaman istana hanya tinggal tersisa rombongan dari Kerajaan Ming. Putra Mahkota Gu Wen Ma sudah menunggu di depan kereta kudanya dengan wajah kesal tak sabar.
Ia menunggu kedatangan seorang Menteri yang ikut bersamanya ke Kerajaan Qin ini. Namun, sejak tadi pagi memang tidak melihat jelas di mana sosoknya.