"Huh?" Alister membuka kelopak matanya secara tiba-tiba.
"Bajingan mana itu?!" Ia bangkit dan lekas pergi menuju tempat di mana ia meletakkan kristalnya. Tiba di sana, ia benar-benar tidak mendapati kristal miliknya di tempatnya.
Matanya yang merah seketika mendidih.
GRROOARRR!!!
Area sekitar terasa bergetar dikarenakan suaranya.
"Kaing!"
Srat
Sekelabt bayangan hitam melintas di antara gunung es.
"Grrr …." Alister mengejarnya dengan marah.
Caca melesat secepat yang ia bisa denga keringat yang mulai membanjiri moncongnya. Sial. Naga Yong sungguh terlalu mengerikan bagi mahluk setengah naga– kecil seperti dirinya.
"Kaing!"
GRORRR!!
Alister menyemburkan api dalam jumlah kecil. Sepertinya ia memang sudah kehabisan energi.
Cukup beruntung bagi mereka.
"Mahluk hina! Aka kucincang-cincang kau!" Alister geram. Ia sudah semakin dekat, hampir meraih Caca yang terbang lebih lambat dari dirinya.
Saat itulah Joe melemparkan tombak-tombak esnya tepat ke kepelanya. Mengicar mata.