Halaman rumah yang dipenuhi tanaman-tanaman hias tampak segar setelah semalaman dihujani. Udara pagi terasa sejuk dengan semilir angin yang membawa bau tanah basah.
Atmosfer yang cocok bagi Yena untuk membawa bayi-bayinya jalan-jalan dan menghirup udara segar. Cukup di teras saja. Dia mondar-mandir menggendong Sagara dan Lily sembari bernyanyi kecil.
Yena mengajak bayi-bayinya mengobrol dan bermain seraya berusaha tidak memedulikan sepasang mata yang saat ini terus menatapnya dari balik semak-semak pantai. Sebuah tatapan harap, ia mungkin menunggu Yena melambaikan tangan memanggilnya. Namun, itu tak kunjung terjadi.
"Anak-anak manis, kau ingin mengatakan sesuatu?" Yena tersenyum melihat Sagara terus bersuara seolah sedang mengajaknya bicara.