"Tempat apa ini? Hwa Joon, kau tidak salah arah 'kan? Jangan-jangan kita lepas ke benua Amerika?" Ji Sa berkedip-kedip kala melihta pada sebuah daratan yang tampak hidup dengan bangunan-bangunan dan orang-orang yang berlalu lalang di depan sana.
Joe berdiri dengan terburu-buru. Ia menatap pulau yang tampak padat dengan bebatuan karang di pantainya yang dangkal.
"Tidak. Aku tak buta arah. Aku yakin mengikuti petanya dengan benar. Lihat GPS-nya." Hwa Joon membantah. Dia membawa kapal dengan sangat baik.
Yena mendongakkan kepala untuk melihat pada layar. Saat ini posisi mereka sedang berada di tengah lautan. Pulau di depan mereka berarti tidak digambarkan dalam peta.
"Wah! Dunia macam apa lagi ini?" Ia tersenyum miring.
"Yena, Yena." Ji Sa menyikut tangan perempuan itu.
"Lihat ke depan."
"Huh?" Yena mengangat kepalanya pada orang-orang berseragam hijau yang tampak mendekat pada mereka dengan moncong senjata yang terangkat.
"O-oh ... mau apa mereka?"