"Grrr" Lee Xin memggeram marah.
"Ya ampun. Anak ini sangat galak!" Wanita itu terkekeh.
"Maaf. Adikku memang agak sensitif." Joe buru-buru menggendong Lee Xin dan membawanya menjauh dari wanita tersebut.
"Kemari. Ayo kita main yang lain," ajak Yena. Ia mengambil alih Lee Xin dari Joe dan mereka pun beranjak pergi. Tidak boleh membuat orang lain semakin curiga.
"Sampai jumpa!" Wanita itu melambaikan tangannya dan tersenyum menyeringai.
Lee Xin menatapnya dengan agresif.
"Wanita itu terus menatap kita." Ji Sa mencondongkan tubuhnya ke samping dan berbisik.
"Aku mengerti. Lee Xin, kita pindah tempat mainnya, yah?"
Lee Xin tak membantah. Sepertinya dia juga merasa tidak nyaman.
Kota ini begitu luas, Yena mencari taman bermain yang lumayan jauh dari taman main yang sebelumnya demi menghindari orang yang dirasa agak aneh itu.
Lee Xin tidak kehilangan antusiasmenya, ia sangat aktif. Tingkahnya membuat orang lain gemas sekaligus jengkel.