Pantai utara seperti biasa, memiliki debur ombak yang tenang dan angin yang berderu cukup kencang.
Yena seperti biasa, duduk di tepi pantai, hanya untuk sekadar menenangkan diri dan melepas rindu pada senja yang semerah matanya.
"Yena!"
Samar-samar, dari kejauhan terdengar suara yang menggemakan namanya berkali-kali. Tak asing. Sosok burung berukuran sedang itu muncul dari samarnya cakrawala dan mendarat di depannya sebagai manusia.
Yena agak terkejut dengan kedatangannya yang sudah lama dinanti, tetapi ia tak lantas bangkit.
"Ji, apa Hwa Joon belum juga ketemu?" Yena menebak.
Bocah itu menggeleng dan menghempaskan bokong kecilnya ke pasir di samping Yena.
"Belum. Maaf, aku sudah menjelajahi lautan dan mengunjungi setiap tempat yang bisa aku kunjungi, tapi aku bahkan tidak menemukan sehelai rambutnya pun." Ji Sa menggeleng tak berdaya.
"Aku pikir ... aku tidak bisa mencari lagi. Lautan membuatku dehidrasi." Ia cengir.
Yena menghela napas.
"Tidak papa. Istirahat saja dulu."