Setelah sekian lama tak bersuara, begitu tiba pria yang tengah menggendongnya itu langsung menagih janji.
"Baik. Kau mau imbalan apa? Turunkan aku." Ye Na sangat bersemangat melihat gerbang kota yang sudah tak jauh lagi. Akhirnya, ia bisa bergabung lagi dengan orang-orang.
"Kalau kau ingin aku membayarmu dengan uang, tunggu aku menjadi kaya dulu nanti." Ye Na berkata sembari menatap ke depan, pada sejumput wilayah yang duienuhi bangunan. Bau kehidupan menguar dari sana.
"Aku ingin dirimu, itu saja."
Senyum di wajahnya terinterupsi oleh ucapan Lee Shan barusan. Agak terkejut, ia lantas menengok pada Lee Shan dengan mulut bercelah.
"Kamu ... bilang apa barusan?"
"Kau bilang akan melakukan apa pun yang aku minta kalau aku mengantarmu ke sini. Aku ingin dirimu, kau harus mengabulkannya," jelas Lee Shan. Keinginan untuk memiliki yang menggebu-gebu tidak bisa disembunyikan dari matanya.
Ye Na refleks mundur selangkah.