Bram yang melihat Narsih berada di depannya yang sedang merangkak dan berada di depan mereka mengepalkan tangannya. Dia geram, Narsih muncul di mana-mana dan tidak habis pikir dari mana dia tahu. Pak Oyong dan Sanusi yang melihat Narsih berada di depannya mengigil, ini kedua kalinya mereka melihat.
"Bos, dia ingin apa bos?" tanya Sanusi kepada bosnya.
"Yang pasti dia ingin kamu, sana keluar serahkan nyawa kamu ke dia," ucap Bram yang kesal karena pertanyaan dari Sanusi Narsih mau apa.
Sanusi yang mendengar apa yang di katakan bosnya hanya bisa mengangga, kenapa harus dia yang di jadikan tumbal bosnya.
"Kenapa saya bos, bukannya bos yang meminta dia incar ya, bos saja yang keluar, " cicit Sanusi kepada Bram yang membuat Bram emosi hingga menendang kursi Sanusi.
Sanusi yang di tendang oleh bos Bram hanya bisa mendengus kesal, dia kembali mencoba dan kali ini mobil bisa kembali menyala dan terdengat Sanusi mencoba menggaskan mobilnya dan mencoba menakuti Narsih.