Deki kesal karena terus dihubungi oleh dukun itu. Dia tidak bisa bergerak sesuai yang dia inginkan. Deki mengusap wajahnya dengan kasar, dia tidak bisa menemukan caranya mendapatkan rambut Nona. jangan kan rambut, orang saja tidak dia dapat.
"Aku harus tanya ke anak buahku dulu, apa ada kabar terbaru atau tidak?" tanya Deki dalam hati.
Deki mengambil ponsel dan mulai melakukan panggilan keluar. Deki menungggu anak buahnya mengangkat ponselnya
Tut ... tut ..
Deki masih menunggu anak buahnya tidak berapa lama anak buahnya mengangkat panggilannya.
"Halo bos, ada apa bos?" tanya anak buah Deki kepadanya.
"Bagaimana? Apa kamu sudah mendapatkan wanita itu? Kenapa tidak ada kabar sama sekali. Aku mau tahu di mana dia tinggal saat ini. Dan apa saja kegiatannya, juga siapa yang dekat dengan dirinya?" tanya Deki tanpa jeda.
"Sabar bos, satu-satu tanya bos. Saya binggung mau jawab yang mana dahulu." anak buah Deki ke bosya.