Pada sebuah tangga di ujung lorong mereka pun turun bersama. Pada lantai dua bawah tanah yang dilalui tangga, mata Mori seolah keluar dari rongganya ketika melihat di satu lantai yang sangat luas itu ternyata dipenuhi kekayaan yang dimiliki istana berupa emas, permata, berlian, segala batu berharga lainnya. Ada yang diletakkan dalam peti-peti dan karung, ada pula yang berserakan dan ditumpuk begitu saja yang telah menggunung setinggi ruangan yang mencapai empat meter.
"Apa itu semua asli?!" seru Mori berhenti di anak tangga terbawah. Ia melihat ke kakinya ketika merasakan menginjak sesuatu yang tidak lain ternyata adalah koin-koin emas yang berserakan. Mori berlutut dan mengambil sekeping koin emas yang terinjak olehnya. Ukuran koin yang hampir sama besar dengan uang koin di masanya.