Idris mengangguk mulai kembali melanjutkan perjalanan yang sempat terhenti bersama Mori. "Saya mengerti, jadi karena garam yang melekat pada pisau itu serangan kecil darimu menjadi luka berat! Kamu memang sangat cerdas! Dapat memikirkan semua hal itu dalam keadaan terjepit! Kebanyakan orang pasti akan panik dan ketakutan! Ketenanganmu dalam menyelesaikan masalah adalah sebuah senjata yang tak dimiliki para pemilik kekuatan makhluk mitos yang kebanyakan menyombongkan kekuatan supernya! Orang Bati itu pasti sudah sangat sombong menantangmu untuk bisa melukainya dengan sebuah pisau kecil dan begitu percaya diri dengan kekuatan supernya! Benarkan?"
Mori mengangguk sekali dan tersenyum malu-malu mendapat pujian dari Idris. "Tuan benar. Orang Bati itu mengatakan persis seperti yang tuan katakan barusan! Oh iya, tuan tadi belum jawab pertanyaan saya, kan?"
"Pertanyaan yang mana? Saya lupa. Hehehe..."