Andrew mendengarkan dengan tatapan yang masih mengintimidasi, pria itu belum puas dengan jawaban Sarah, terlalu singkat.
"Yakin, cuma itu? Nggak ada lagi yang kamu tutup-tutupi?" tanya Andrew lagi.
Sarah menyunggingkan seulas senyum lebar, ia menggelengkan kepala. "Enggak, Sayang," jawabnya.
Lama kelamaan, seulas senyum kemudian terbit di bibir Andrew. Dengan mudahnya pria itu akhirnya diluluhkan oleh Sarah, karena pada dasarnya ia lah yang memang terlalu cinta kepada istri darii Andra itu.
"Oke, aku percaya," sahutnya kemudian, dan itu berhasil membuat Sarah tersenyum lega. Walaupun tidak benar-benar lega, sebab isi kepalanya kini tengah terfokus pada sosok Andra, entah mengapa.
Andra menghela napas panjang, ia menelan ludah getir setelah mendengar penjelasan Andine.