"Bagaimana, Andine? Kamu setuju 'kan kalau Andra menikah lagi?" Pertanyaan itu meluncur bebas dari bibir Wulan, wanita paruh baya yang sedang duduk berhadapan dengan putra dan menantunya.
Andine menunduk, perempuan yang mengenakan gaun berwarna navy itu berusaha meredam debar yang menyentak semakin kuat, hingga membuat seluruh tubuhnya gemetar. Andine, tengah dilanda kebimbangan yang begitu besar.
Pertanyaan itu, bagaimana Andine harus menjawabnya? Hati kecilnya memberontak, tak pernah terpikir dalam benak bahwa ia harus rela dimadu, lalu membagi suami dengan perempuan baru.
Helaan napas berat terdengar dari lelaki yang duduk di sebelah Andine, Andra. Sosok yang selama lima tahun ini menemaninya mengarungi kehidupan rumah tangga.
Ini kali kedua Wulan datang ke rumah mereka, menanyakan hal yang sama tentang keputusan yang wanita paruh baya itu lakukan. Tujuannya hanya satu, mendengar anak dan menantunya setuju akan pilihan yang ia buat.