Ammae tertegun.
"Jawablah, Ammae," perintah Hee Young lagi.
Dayang itu tersedak ludahnya sendiri. Buru-buru dia meraih botol air minum di kompartemen penyimpanan kereta.
"Kenapa kamu terlihat sekaget itu?" tanya Hee Young lagi.
"Ti—tidak. Saya hanya ... hanya ...." Ammae tidak meneruskan perkataan.
Hee Young menghela napas berat. Dia kembali menyandarkan diri ke punggung kursi berlapis kulit lembut. Pandangan Hee Young masih tertuju ke arah luar.
Sampai detik ini wanita itu masih mengagumi pola kehidupan di Prunos. Di mana-mana air. Ada sekelumit tanah, tetapi lokasinya juga berada di atas air.
Daratan di sini seolah mengambang dalam hamparan luas perairan. Warna biru air bersanding dengan hijau pepohonan dan warna-warni cat rumah. Saat dilihat dari atas sini, harmonisasi warna di bawah menghasilkan lukisan alam yang luar biasa indah.