Amanda memeluk erat suaminya yang mulai merasa sakit kepala karena ingatan itu.
"Hentikan, cukup." Amanda menahan agar Fabio berhenti menyelami dalamnya kenangan itu.
Dia tak tega melihat suaminya itu tersiksa pada rasa sakit kepalanya.
"Jangan teruskan, Sayang," lirih Amanda lagi dengan lembut.
Fabio membalas dekapan Amanda dengan sangat erat. Dia menumpukan semua beban tubuhnya ke pundak wanita yang sangat dia cintai itu.
"Ayo masuk," ujar Fabio setelah melihat Amanda sedikit kuwalahan dengan beban tubuhnya.
Amanda mengangguk dan merapat Fabio masuk kamar besar bernuansa putih itu. Sudah hampir dua bulan Amanda tak datang melihatnya. Setelah malam di mana Fabio kecelakaan dia menetap di rumah sakit dan saat keluar dari rumah sakit mereka tinggal di rumah mertuanya.
"Tak ada yang berubah. Tempat ini tetap bersih dan rapi walau dia bukan kau tinggalkan," ujar Fabio.