"Aku tidak tahu siapa dirimu, Anak Muda. Tetapi, melawan Hugo itu artinya kau cari mati!" Inspektur pertandingan menatap Malik, ia khawatir, tetapi sepertinya apa pun yang ia katakan, tidak akan didengar oleh pemula tersebut.
Sementara itu, pria yang duduk di meja segera menjadi pusat perhatian setelah tantangan tersebut.
Ini sangat menarik.
Sorak sorai bergemuruh bak gelora badai yang menerjang. Pertandingan ini tentunya menarik perhatian semua orang, baik dari kalangan bawah dan kalangan elite. Terlihat, para kaum elite yang berada di balkon VVIP yang tidak pernah tertarik pada pertandingan, saat ini melihat sosok pria yang menantang Hugo.
Bodoh atau memang ingin mati?
Hugo meneguk minumannya tandas, ia meletakkan jasnya dan meminta rekannya untuk menjaganya. Ia lalu berjalan ke arah ring disertai dengan sorakan yang mendukungnya.