"Apa yang kau lakukan padanya, hah!?" Green mencengkeram lengan pria itu sangat kuat.
"A-aku hanya berusaha membangunkannya, Tuan. Wanita ini hanya berpura-pura untuk mengulur waktu saja," jelasnya dengan sorot mata ketakutan.
Green menatap Anna, wanita itu meringis kesakitan, bibirnya pucat, dan kedua tangannya masih memeluk perutnya.
Buk-buk-buk!
Tanpa babibu, Green langsung menonjok muka pria itu secara brutal.
"Aghh! Tuan, maafkan saya. Ma-maafkan saya!" Ia berusaha melindungi dirinya. Namun kekuatan Green dan dirinya sangat jauh. Ia bukan tandingan Green.
"Tuan...," lirihnya.
Green tidak akan berhenti, ia terus menonjok pria itu sampai pria tersebut tak sadarkan diri. Dan sekalipun pria itu sudah tak berdaya, ia terus memukulinya tanpa henti.
"Tuan Green!" Rekan pria itu langsung mendekat setelah melihat Green yang kehilangan kendali.
'Sial! Apa yang terjadi?' pria itu tak tahu harus berbuat apa. Ia hanya bisa mematung, dan sekelebat ingatan muncul dalam kepalanya.