"Kau terlalu bodoh, sampai-sampai kau tidak menyadarinya," lontar Malik pada Aron.
Pria penuh ambisi yang akan melakukan apa saja demi menggapai ambisinya. Dan pria seperti itu biasanya berakhir dengan kematian.
Aron menoleh ke sumber suara. Senyumnya mengembang saat melihat Malik mengantarkan kematiannya sendiri.
"Apa? Aku tidak mendengar apa yang kau katakan Tuan Muda," ejek Aron.
Seperti yang diketahui, Malik berasal dari keluarga kaya. Pria itu tidak pernah tahu bagaimana rasanya kelaparan, tidak pernah tahu bagaimana rasanya tidur di sembarang tempat, karena tidak memiliki tempat tinggal. Pria itu lahir dari kasta yang berbeda dari Aron, dan entah kenapa hal itu membuat Aron iri.
Malik merapatkan kedua tangannya, pria itu penuh dengan kebencian dan perasaan iri. Namun apa yang dialami pria itu tak sebanding dengan yang telah terjadi padanya.
"Apa yang membuatmu yakin bahwa hari ini kau menang?" Malik memberi pertanyaan yang berbeda.