"Mas, Arkala ke mana? Kok dia belum balik juga?"
"Nggak tahu, Sayang. Tadi udah Mas telepon, tapi nomornya nggak aktif."
Kepergian Arkala yang secara tiba-tiba tentu saja membuat Widya dan Danu marah. Padahal Danu sudah memberitahu anak laki-lakinya untuk tidak pergi lebih dulu.
Kemarin pemuda itu memang meminta izin untuk kembali ke Jakarta terlebih dahulu, karena mendapat kabar kurang baik mengenai kekasihnya. Namun, Danu menolak dengan keras.
Menurutnya, hari ulang tahun Widya jauh lebih penting. Lagi pula mereka tidak tahu, seperti apa keadaan Arsena yang sebenarnya. Bisa saja teman-teman Arkala itu hanya membual dan sengaja membohongi putranya.
"Mas, kayaknya Arkala lebih memilih Arsena daripada aku. Emangnya aku seburuk itu, ya?"