บท 200: Upaya Pencarian

"Papa nggak nyangka, kalau kamu akhirnya ikut dengan liburan keluarga ini."

"Kemarin Papa bilang kita berangkat pas weekend, kenapa hari kamis udah berangkat?"

Danu tersenyum hangat, sembari menepuk bahu anak laki-lakinya. Pria yang berjalan di tengah, diapit oleh anak dan istrinya itu menghela napas di tengah deburan ombak di Pantai Anyer.

"Maafin Papa, Sayang. Papa cuma pengin menikmati kebersamaan kita dalam waktu yang lama. Walaupun kita nggak pergi ke tempat yang jauh, tapi seenggaknya kita bisa liburan bertiga kayak gini."

"Tante juga mau ngucapin terima kasih, Kala. Karena kamu sudah sedikit menurunkan ego kamu," sambung Widya.

"Gue ngelakuin ini buat Papa, bukan buat orang lain."

Ayah dan ibu tiri Arkala hanya saling melirik satu sama lain. Mereka akan selalu bersabar menghadapi sikap sang putra yang masih belum bisa menerima Widya.

"Kita berapa hari di sini, Pa?" tanya Arkala. Kedua matanya menyipit, diterpa angin laut yang terasa seperti menampar wajah.