Papanya selalu menasehatinya. Jangan pergi dengan orang asing, jangan bukakan pintu untuk orang asing, terlebih jangan menerima makanan dari orang tak di kenal.
Jadi trik dari papanya, ia akan mengintip sedikit dari balik gorden.
Wajah yang pertama ia lihat adalah Suliana, diikuti dengan Elza.
Seketika ia berseru girang sambil buru-buru membuka pintu.
"Nenek! Kakak peri!" ujarnya senang sambil bergantian memeluk mereka berdua.
Elza sendiri sampai kikuk dibuatnya sebab Kaira sangat gembira, seolah-olah gadis itu memang tengah menunggu kedatangan mereka.
"Ayo masuk," katanya girang sambil menggandeng tangan mereka.
"Nenek bawa kue buat kamu," kata Suliana padanya.
"Kue? wah!"
Mata Elza mengendar, rumah ini terbilang minimalis, cocok ditinggali oleh keluarga kecil.
Bukan hanya Elza, mata Suliana juga mengedar pelan.
"Papa Kaira ke mana?" tanya Suliana sambil mengusap rambutnya pelan.
"Papa tidur di meja," sahutnya.
"Eh, meja?" sambung Elza.