Mia merona seusai berciuman dengan Petra. Seluruh tubuhnya menguarkan pesona, membuat yang melihatnya merasa terenyuh hatinya, karena sikapnya yang sedikit malu-malu.
"Ayo…" ucap Petra, matanya masih menatap wajah Mia yang cantik. Dia menarik tangan Mia sambil tersenyum, kemudian berkata dengan jahil, "Kalau kita tidak sedang berada di rumah Nenek, aku sudah akan menghabisimu."
Mia menghela napas dengan bibir yang agak bengkak. Dia mendengus, namun tersenyum. "Memangnya kau mau menghabisiku di luar tempatmu sendiri…."
"Tapi itu bisa menjadi pemandangan bagi orang-orang di rumah ini," kata Petra dengan tak acuh.
Sudut-sudut mulut Mia berkedut. Dia mendelik ke arah Petra, kemudian berkata, "Cabul…."
Petra tiba-tiba menghentikan langkahnya. Tepat ketika Mia mengira Petra marah, tiba-tiba, Petra menunduk ke telinganya dan berbisik dengan suara yang rendah dan berbahaya, "Aku hanya bersikap cabul pada istriku sendiri…."