Setelah kembali ke kantor, Mia mulai membuat 3D rendering untuk rancangannya. Pada akhirnya, dia sudah memperhatikan bagian akhir dari rancangannya, namun tetap tidak tahu apa yang salah.
"Kak Mia," Fira muncul di dekatnya dengan membawa sebuah amplop, nada suaranya ambigu. "Kak Mia, pangeran piano kita menitipkan pesan. Peresmian rancangan gedung konsernya akan diadakan sebentar lagi. Desainernya harus datang!"
Ketika mendengarnya, Mia merasa ingin mencolok mata Fira, namun tetap mengambil undangan itu. Acaranya hari Minggu.
"Kak, entah kenapa, ya…. Aku merasa kamu dan Julian itu... lumayan akrab?" Fira mencondongkan tubuhnya ke arah Mia dan tersenyum lebar.
Mia menaikkan alisnya. "Lebih dari lumayan. Hubungan kami sudah mencapai tahap selanjutnya..." Mia bercanda, lalu membawa laptopnya dan beranjak. "Aku mau ke Dwipa untuk menyampaikan rancangannya."
"Hei... Kak Mia, kenapa sendirian?" tanya Fira dengan cemas, takut kejadian sebelumnya kembali terulang.