August yang sudah mabuk melihat samar-samar jika orang yang ada di hadapannya mirip dengan V. Lantas August tersenyum karena di saat ia terpuruk yang ia pikirkan adalah sahabat baiknya.
"Kenapa di saat seperti ini yang terbesit di benakku adalah V? Rupanya di saat terburukku V adalah orang yang muncul di pikiranku," cerocos August yang sudah kehilangan kesadaran.
"Apa maksudmu? Ini sungguh adalah aku bukan khayalanmu! August?! Sadarlah! Apa yang terjadi padamu?!" tanya V sambil mengguncangkan tubuh August.
V merasa jika August sedang berada dalam masalah yang begitu berat. Pasalnya ini adalah pertama kalinya V melihat August yang minum sampai seperti ini.
Ditambah setelah tadi August tersenyum dan tertawa kini tiba-tiba saja ia menjadi menangis. Rupanya August merespon pertantanyaan V dan menjawabnya.