"Gembul banget ya, kayak emaknya," tutur Mayleen. "Eh, siapa namanya, Dis? Sampe lupa aku nanya namanya," ujar Mayleen sambil menggoyang-goyangkan tubuhnya agar sang bayi merasa nyaman.
"Devan," terang Gadis.
"Panjangannya?"
"Devan Gerick van De Bosch.
"Ya ampun, Nak.Nama kamu keren sekali," komentar Mayleen.
Xabiru terkekeh saja, begitu juga dengan Gadis. Tiba-tiba saja bayi mungil itu menangis dengan kencang membuat Mayleen tersentak kaget. Maklum saja,ia kan belum pernah menggendong bayi sebelumnya.
"Dia haus kayaknya, Leen. Udah sejam yang lalu terakhir nyusu," terang Gadis.
Karena mendengar kata 'menyusui' Bima otomatis bergeser kembali ke arah sofa. Tidak ingin menginterupsi kegiatan mengASIhi itu. Sejalan dengan Xabiru yang juga menemaninya.Mayleen memberikan Devan pada Gadis. Ketika bayi itu sudah nyaman dengan posisinya menyusu, Mayleen memberanikan diri berbicara.
"Tidur kalo Devan lagi tidur, Dis! Ngapain sih, pake liat-liatin? Takut anakmu ilang?" ujarnya.